Membongkar Ruang Sosial Remaja Pembolos: Studi Kasus di Kota Industri Bontang

Authors

  • Della Ayu Universitas Mulawarman
  • Sri Murlianti Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.47134/jsd.v3i1.4539

Keywords:

Kenakalan Remaja, Membolos, Teori Asosiasi Diferensial, Ruang Publik, Kota Industri

Abstract

Fenomena membolos sekolah di kalangan pelajar SMA di Kota Bontang menunjukkan kompleksitas sosial yang tidak bisa dipahami hanya sebagai bentuk pelanggaran disiplin semata. Kota industri ini, dengan ritme kerja orang tua yang tinggi dan minimnya interaksi keluarga, menjadi konteks penting dalam memahami tumbuhnya perilaku menyimpang remaja. Penelitian ini berangkat dari rumusan masalah: bagaimana interaksi sosial, desain ruang publik, dan struktur kelompok sebaya mempengaruhi perilaku membolos? Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengacu pada teori asosiasi diferensial dari Edwin Sutherland. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap pelajar SMA Negeri 3 Bontang, guru BK, orang tua, Satpol PP, dan pelaku lingkungan sekitar Pujasera BSD—lokasi utama remaja membolos. Temuan menunjukkan bahwa perilaku membolos tidak bersifat individual, melainkan terorganisasi melalui grup WhatsApp yang memiliki norma internal sendiri, memperkuat identitas sosial sebagai “anak pembolos”. Desain ruang publik yang permisif, lemahnya kontrol sosial, serta tekanan kelompok sebaya berkontribusi besar dalam melanggengkan perilaku tersebut. Penelitian ini menyarankan perlunya pendekatan restoratif yang berbasis pada pemulihan relasi siswa dengan sekolah dan keluarga, serta intervensi lintas sektor dalam mengelola ruang sosial remaja.

References

Ali, M., & Sabarisman, M. (2020). Peer pressure and juvenile delinquency: A study of adolescents in urban areas. Jurnal Psikologi Sosial Indonesia, 17(1), 45–56.

Amalia, A., & Natsir, M. H. D. (2017). Hubungan antara komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan kenakalan remaja. KOLOKIUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), 143–151.

Becker, H. S. (1963). Outsiders: Studies in the sociology of deviance. Free Press.

Becoming a self-regulated learner: An overview. Theory Into Practice, 41(2), 64–70.

Boyd, D. (2014). It's complicated: The social lives of networked teens. Yale University Press.

Brown, B. B., & Larson, J. (2009). Peer relationships in adolescence. In R. M. Lerner & L. Steinberg (Eds.), Handbook of adolescent psychology (Vol. 2, pp. 74–103). Wiley.

Budiarto, D. A., & Setiowati, E. A. (2021). Motivasi berprestasi ditinjau dari dukungan sosial dan resiliensi pada remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 8(1), 15–27.

Creswell, J. W. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). SAGE Publications.

Desmita. (2017). Psikologi perkembangan peserta didik. Remaja Rosdakarya.

Dewi, I. G. A. A., Dantes, N., & Lestari, L. P. S. (2023). Optimasi konseling behavioral melalui teknik self management untuk mengatasi perilaku membolos. Jurnal Edukasi dan Konseling, 5(1), 45–56.

Dwiyanti Rahayu, W., Hendriana, H., & Fatimah, S. (2020). Perilaku membolos peserta didik ditinjau dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. FOKUS: Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan, 3(3), 99–108.

Erni, E., & Agustang, A. (2021). Pengaruh teman sebaya terhadap perilaku bolos di kalangan peserta didik SMK Handayani Makassar. Pinisi Journal of Sociology Education Review, 1(3), 97–102.

Hidayah, N. R. (2020). Kontrol diri dan konformitas terhadap kenakalan remaja. Jurnal Psikologi dan Pendidikan, 3(2), 122–134.

Hidayah, R. (2020). Kenakalan remaja. Prenada Media.

House, J. S. (1981). Work stress and social support. Addison-Wesley.

Karlina, L. (2020). Fenomena terjadinya kenakalan remaja. Jurnal Pendidikan dan Sosiologi, 5(2), 45–58.

Kartono, K. (2003). Patologi sosial. RajaGrafindo Persada.

Kenakalan remaja. Pustaka Pelajar.Zimmerman, B. J. (2002).

Kholifah, N., & Subandi, M. A. (2020). Persepsi remaja terhadap ruang publik sebagai tempat pelarian sosial. Jurnal Psikologi Sosial, 18(2), 121–132.

Lefebvre, H. (1991). The production of space. Blackwell Publishing.

Lubis, M. R. (2020). Kenakalan remaja sebagai salah satu bentuk patologi sosial. Jurnal Kriminologi Indonesia, 16(1), 1–12.

Maryuti, I. A., & Sari, N. P. W. P. (2022). Prediktor kenakalan remaja: Merokok, mendramatisir, dan berkelahi. Jurnal Ilmu Sosial Indonesia, 10(2), 89–103.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications.

Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2008). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Gadjah Mada University Press.

Patton, M. Q. (2015). Qualitative research and evaluation methods (4th ed.). SAGE Publications.

Perdana, N. S. (2018). Penguatan pendidikan karakter di sekolah dalam upaya pencegahan kenakalan remaja. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1), 45–55.

Pitri, N., & Susilawati, S. (2022). Faktor-faktor perilaku cabut siswa pada saat proses pembelajaran di SMAN 1 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Perspektif, 5(2), 45–58.

Rahmawati, Y. (2013). Perilaku membolos dalam perspektif pendidikan. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(2), 123–132.

Resdati, R., & Hasanah, R. (2020). Kenakalan remaja sebagai bentuk patologi sosial. Jurnal Sosial Humaniora, 11(1), 33–44.

Rohmah, O. I. (2022). Analisis interaksi simbolik kenakalan remaja di pesantren. Jurnal Sosiologi Reflektif, 16(2), 167–180.

Sari, R. S. J. (2022). Hubungan antara dukungan teman sebaya dan keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja. Jurnal Psikologi dan Konseling, 8(2), 134–147.

Sutherland, E. H. (1947). Principles of criminology (4th ed.). J. B. Lippincott Company.

Tajfel, H., & Turner, J. C. (1986). The social identity theory of intergroup behavior. In S. Worchel & L. W. Austin (Eds.), Psychology of intergroup relations (pp. 7–24). Nelson-Hall.

Tianingrum, N. A., & Nurjannah, U. (2020). Pengaruh teman sebaya terhadap perilaku kenakalan remaja di Samarinda. Jurnal Sosiologi Pendidikan Indonesia, 7(1), 55–69.Willis, P. (2014).

Downloads

Published

2025-07-04

How to Cite

Ayu, D., & Murlianti, S. (2025). Membongkar Ruang Sosial Remaja Pembolos: Studi Kasus di Kota Industri Bontang. Indonesian Journal of Social Development, 3(1), 11. https://doi.org/10.47134/jsd.v3i1.4539

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.