Fenomena Budaya Wibu Sebagai Bentuk Komunikasi Remaja Generasi Z (Studi pada Komunitas Cosplay Naruto Fans Palembang)

Authors

  • Muhamad Bintang Al Fariz Universitas Islam Negeri Raden Fatah
  • Achmad Syarifudin Universitas Islam Negeri Raden Fatah
  • Anita Trisiah Universitas Islam Negeri Raden Fatah

DOI:

https://doi.org/10.47134/bai.v1i2.2493

Keywords:

Budaya Wibu, Komunikasi, Remaja, Generasi Z

Abstract

Fenomena budaya adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi pada konteks budaya, seperti tradisi, kebiasaan, norma, nilai, dan ekspresi budaya yang unik dalam suatu masyarakat atau kelompok budaya tertentu. Salah satu fenomena yang terjadi dikalangan remaja adalah fenomena wibu. Wibu adalah istilah untuk seseorang yang menggemari hal-hal yang berbau budaya Jepang. Penelitian ini membahas tentang fenomena budaya wibu sebagai bentuk komunikasi remaja generasi Z pada Komunitas Cosplay Naruto Fans Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk komunikasi budaya pada fenomena budaya wibu di kalangan remaja generasi Z dan pengaruh budaya wibu bagi kalangan anak remaja generasi Z dalam bentuk komunikasi. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori komunikasi norma budaya atau Cultural Norms Theory yang dikemukakan oleh Melvin de Fleur, menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan objek penelitian sesuai kenyataan. Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan analisis yang kemudian dimasukan ke dalam Teknik analisis data deskriptif yang memberikan gambaran umum tentang data yang diperoleh (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian yang penulis temukan menunjukkan bahwa bentuk komunikasi remaja generasi Z dalam fenomena wibu ada dua macam, yaitu komunikasi langsung (tatap muka) dan komunikasi tidak langsung (menggunakan perantara alat komunikasi dan media sosial) serta pengaruh fenomena wibu dalam komunikasi remaja generasi Z adalah penggunaan bahasa Jepang dalam bahasa komunikasi, memakai pakaian tradisional Jepang, menggunakan nama panggung dengan unsur Jepang, meniru gerakan atau kalimat dari karakter favorit mereka, dan lain sebagainya.

References

Abubakar, H. Rifa’i. Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga, 2021.

Adhitama, Louis. “Identity Construction of Otaku and Weeaboo through Manga and Anime.” Kata Kita 9, no. 3 (2021): 436–43. https://doi.org/10.9744/katakita.9.3.436-443. DOI: https://doi.org/10.9744/katakita.9.3.436-443

Adler, Ronald, and George Rodman. Understanding Human Communication. Amerika Serikat: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers Fort, 2006.

Afiuddin, Muhammad Chasan. “Fenomena Gaya Hidup Remaja Wibu Pada Budaya Populer Jepang Melalui Anime Dan Fashion (Studi Di Daerah Daan Mogot Cengkareng Jakarta Barat).” Repository Universitas Satya Negara Indonesia. Universitas Satya Negara Indonesia, 2019.

Ali, Mukti. Komunikasi Antarbudaya Dalam Tradisi Agama Jawa. Edited by Muhamad Fahrudin Yusuf. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2016.

Bastin, N. Apakah Itu Anime: Panduan Praktis. Sidoarjo: Nahason Bastin Publishing, 2022. https://books.google.co.id/books?id=3m1wEAAAQBAJ.

Biiznilla Yulian, Sakinah, and Mohammad Syahriar Sugandi. “Perilaku Komunikasi Otaku Dalam Interaksi Sosial (Studi Fenomenologi Pada Anggota Komunitas Jepang Soshonbu Bandung).” Jurnal Komunikasi 13, no. 2 (2019): 191–200. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol13.iss2.art6. DOI: https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol13.iss2.art6

Condry, Ian. “Anime Creativity: Characters and Premises in the Quest for Cool Japan.” Sage Journals 26 (2009): 139–63. https://doi.org/10.1177/0263276409103111. DOI: https://doi.org/10.1177/0263276409103111

DeVito, Joseph A. The Interpersonal Communication Book. 17th ed. England: Pearson, 2016.

Dewi. “Fenomena Culture Shock Dan Stereotype Dalam Komunikasi Antar Budaya Mahasiswa Indonesia Yang Studi Di Amerika.” Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi 10, no. 2 (2018): 92–113. https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v10i1.892. DOI: https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v10i1.892

Diananda, Amita. “Psikologi Remaja Dan Permasalahannya.” ISTIGHNA 1, no. 1 (2018): 116–33. DOI: https://doi.org/10.33853/istighna.v1i1.20

Faisal, Muhammad Agung, Yusida Lusiana, and Dian Bayu Firmansyah. “Hegemonisasi Budaya Populer Jepang Dalam Komunitas Otaku.” Kiryoku 6, no. 1 (2022): 9–15. https://doi.org/10.14710/kiryoku.v6i1.9-15. DOI: https://doi.org/10.14710/kiryoku.v6i1.9-15

Faiz, Muhammad. “Persepsi Terhadap Otaku Dan Faktor-Faktor Perubahannya: Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Pertukaran Pelajar Sastra Jepang UGM.” Universitas Gadjah Mada, 2019.

Hadi, Abd, Asrori, and Rusman. Penelitian Kualitatif: Studi Fenomenologi, Case Study, Grounded Theory, Etnografi, Biografi. Banyumas: CV. Pena Persada, 2019.

Hasanah, E. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: UAD PRESS, 2021. https://books.google.co.id/books?id=3BZDEAAAQBAJ.

Hidayat, Debra, and Z. Hidayat. “Anime as Japanese Intercultural Communication: A Study of the Weeaboo Community of Indonesian Generation Z and Y.” Romanian Journal of Communication and Public Relations 22, no. 3 (2020): 85–103. https://doi.org/10.21018/RJCPR.2020.3.310. DOI: https://doi.org/10.21018/rjcpr.2020.3.310

Kamaruddin, I, D Firmansah, A P O Amane, M A Samad, D P Sari, and A Yanto. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Padang: Global Eksekutif Teknologi, 2023. https://books.google.co.id/books?id=ySzJEAAAQBAJ.

Karyaningsih, Ponco Dewi. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.

Kurniawan, Agung Widhi, and Zarah Puspitaningtyas. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016.

Kusumadewi, Annisa Rachmi, and Chatia Hastasari. “Pola Komunikasi Komunitas Cosplay di Yogyakarta.” Journal of Scientific Communication (Jsc) 2, no. 2 (2020): 85–99. https://doi.org/10.31506/jsc.v2i2.8277. DOI: https://doi.org/10.31506/jsc.v2i2.8277

Nurdin, Ali, Agues Muh. Moefad, Advan Navis Zubaidi, and Rahmad Harianto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edited by Ahmad Fauzi. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Pers, 2013.

Nurhadi, Z F. Teori Komunikasi Kontemporer. Depok: Prenada Media Group, 2017. https://books.google.co.id/books?id=3XxXDwAAQBAJ.

Panuju, Redi. Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group, 2018.

Pratama, Dimas Fikria Nur’Dai, and Adrio Kusmareza Adim. “Konsep Diri Mahasiswa Otaku Di Kota Bandung (Analisis Terhadap Konsep Diri Yang Dimiliki Oleh Mahasiswa Otaku Yang Ada DiKota Bandung).” Communication 13, no. 1 (2022): 86. https://doi.org/10.36080/comm.v13i1.1688. DOI: https://doi.org/10.36080/comm.v13i1.1688

Purnamawati, Syafira Aulia. “Pop Culture Sebagai Simbol Komunikasi Generasi Milenial Di Surabaya (Studi Pada Penggemar Korean Wave).” Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019. http://digilib.uinsa.ac.id/36672/.

R., Marciu. “Pandangan Mahasiswa Sastra Jepang Mengenai Weeaboo Yang Memiliki Pacar Khayalan Waifu/Husbando.” Binus Nusantara University, 2022. http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail.aspx?ethesisid=2007-3-00275-JP.

Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press, 2011. https://idr.uin-antasari.ac.id/10670/1/PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN.pdf.

Rahman, Osmud, Liu Wing-sun, and Brittany Hei-man Cheung. “Cosplay”: Imaginative Self and Performing.” Fashion Theory 16, no. 3 (2022): 317–42. https://doi.org/10.2752/175174112X13340749707204. DOI: https://doi.org/10.2752/175174112X13340749707204

Rahmaniar, A, A N Syahirah, A K T, A Tiara, A Abimayu, A Vanchudsi, A D Prameswari, A Safitri, D M Ramadhea, and D C Dewana. Bunga Rampai Isu-Isu Komunikasi Kontemporer 2023. Jakarta: PT Rekacipta Proxy Media, 2023. https://books.google.co.id/books?id=nmivEAAAQBAJ.

Robbins, Stephen P, Timothy A Judge, Bruce Millet, and Maree Boyle. Organisational Behaviour. 16th ed. Mealbourne: Pearson Australia, 2017.

Stevanus, J. “Pengaruh Globalisasi Terhadap Penyalahgunaan Istilah Weeaboo Dan Otaku Bagi Kaum Muda Indonesia Di Jawa Dan Bali.” Universitas Darma Persada, 2022. http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/4247.

Sujak, Abi. Mengajar Generasi Z. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2020.

Sutrasna, Yudi. Manajemen Sumber Daya Manusia: Disrupsi Teknologi Dan Kesenjangan Generasi. Sukabumi: CV Jejak (Jejak Publisher), 2023. https://books.google.co.id/books?id=RXLCEAAAQBAJ.

Tsai, Eva. “Remade by Inter-Asia: The Transnational Practice and Business of Screen Adaptations Based on Japanese Source Material.” Routledge Handbook of Japanese Media, 2018. https://doi.org/10.4324/9781315689036-26. DOI: https://doi.org/10.4324/9781315689036-26

Turner, Anthony. “Generation Z: Technology and Social Interest.” The Journal of Individual Psychology 71, no. 2 (2015): 103–13. DOI: https://doi.org/10.1353/jip.2015.0021

Wijaya, Agung. “Apa Itu Wibu?” dianisa.com, 2023. https://dianisa.com/apa-itu-wibu/.

Wijoyo, Hadion, Irjus Indrawan, Yoyok Cahyono, Agus Leo Handoko, and Ruby Santamoko. Generasi Z & Revolusi Industri 4.0. Banyumas: Pena Persada, 2020.

Yetty Oktarina, Y A. Komunikasi Dalam Perspektif Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Deepublish, 2017. https://books.google.co.id/books?id=U8hcDwAAQBAJ.

Zhafira, Talitha. “Sikap Asosial Pada Remaja Era Millenial.” Sosietas 8, no. 2 (2018): 501–4. https://doi.org/10.17509/sosietas.v8i2.14591 DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v8i2.14591

Downloads

Published

2024-05-17

How to Cite

Al Fariz, M. B., Syarifudin, A., & Trisiah, A. (2024). Fenomena Budaya Wibu Sebagai Bentuk Komunikasi Remaja Generasi Z (Studi pada Komunitas Cosplay Naruto Fans Palembang). Buletin Antropologi Indonesia, 1(2), 9. https://doi.org/10.47134/bai.v1i2.2493

Issue

Section

Articles