Analisis Peran Museum Seni Jakarta di Kota Tua dalam Mempertahankan dan Melestarikan Warisan Budaya
DOI:
https://doi.org/10.47134/bai.v1i2.2611Keywords:
Museum, Budaya, PelestarianAbstract
Pelestarian warisan budaya memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada setiap orang. Dengan menjaga keaslian dan kelestarian warisan budaya, kita dapat memperkaya pengetahuan masyarakat tentang sejarah, tradisi, dan nilai-nilai budaya. Namun, peran museum dalam melestarikan warisan budaya masih menjadi pertanyaan. Meskipun museum berfungsi sebagai wadah untuk mengumpulkan, memamerkan, dan mengajarkan tentang warisan budaya, efektivitasnya perlu dievaluasi secara kritis. Dengan memastikan museum berperan aktif dalam pemberian informasi terhadap warisan budaya, dalam penelitian yang penulis lakukan, Museum Seni Jakarta di Kota Tua memainkan peran yang sangat penting dalam mempertahankan dan melestarikan warisan budaya. Museum ini tidak hanya menyimpan koleksi seni yang kaya dan beragam, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran, edukasi, dan kegiatan budaya. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan bahwa Museum Seni Jakarta berperan penting dalam mempertahankan dan melestarikan warisan budaya melalui berbagai program edukasi dan kegiatan budaya yang diselenggarakan oleh Museum Seni Jakarta. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif Deskriptif dengan teknik pengambilan data menggunakan wawancara sebagai data primer. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Museum Seni Jakarta di Kota Tua berperan penting dalam mempertahankan dan melestarikan warisan budaya serta berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan dan upaya pelestarian budaya.
References
Agustin, I. (2018). Manajemen Pertunjukan Tari Di Sanggar Sendayung Di Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi. Universitas Islam Riau.
Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai Bentuk Upaya Pelestarian Budaya Lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 45–56. DOI: https://doi.org/10.23917/sinektika.v19i1.13707
Bili, S. L. (2022). Peran Museum Subak dalam melestarikan warisan budaya dunia Subak di Bali.
Bottero, M. (2019). Ranking of adaptive reuse strategies for abandoned industrial heritage in vulnerable contexts: A multiple criteria decision aiding approach. Sustainability (Switzerland), 11(3). https://doi.org/10.3390/su11030785 DOI: https://doi.org/10.3390/su11030785
Cámara-Leret, R. (2019). Indigenous knowledge networks in the face of global change. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 116(20), 9913–9918. https://doi.org/10.1073/pnas.1821843116 DOI: https://doi.org/10.1073/pnas.1821843116
Cherieshta, J., Natasha, M. B., & Young, J. (2021). Perlindungan Warisan Budaya: Peran Hukum Adat dalam Pemeliharaan Budaya Lokal. Jurnal Inovasi Hukum, 5(2), 78–89. DOI: https://doi.org/10.29240/jhi.v5i1.1419
D’Amato, M. (2020). Simplified Seismic Analyses of Ancient Churches in Matera’s Landscape. International Journal of Architectural Heritage, 14(1), 119–138. https://doi.org/10.1080/15583058.2018.1511000 DOI: https://doi.org/10.1080/15583058.2018.1511000
David, M. E. (2020). Nanomaterials used in conservation and restoration of cultural heritage: An up-to-date overview. Materials, 13(9). https://doi.org/10.3390/ma13092064 DOI: https://doi.org/10.3390/ma13092064
Kusumaningtiyas, W., & Nurazizah, R. (2021). Perpustakaan Digital Budaya Indonesia: Peran Masyarakat dan Komunitas. Jurnal Kebudayaan Indonesia, 8(2), 112–125.
Matitaputy, J. (2007). Pentingnya museum bagi pelestarian warisan budaya dan pendidikan dalam pembangunan. Kapata Arkeologi, 1(1), 38–46. DOI: https://doi.org/10.24832/kapata.v0i0.46
Moyano, J. (2022). Analysis and management of structural deformations through parametric models and HBIM workflow in architectural heritage. Journal of Building Engineering, 45. https://doi.org/10.1016/j.jobe.2021.103274 DOI: https://doi.org/10.1016/j.jobe.2021.103274
Phelan, A. (2020). Ecosystem services approach for community-based ecotourism: towards an equitable and sustainable blue economy. Journal of Sustainable Tourism, 28(10), 1665–1685. https://doi.org/10.1080/09669582.2020.1747475 DOI: https://doi.org/10.1080/09669582.2020.1747475
Pop, I. L. (2019). Achieving cultural sustainability in museums: A step toward sustainable development. Sustainability (Switzerland), 11(4). https://doi.org/10.3390/su11040970 DOI: https://doi.org/10.3390/su11040970
Riyanto, B. (2011). Wayang purwa dan tantangan teknologi media baru. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 13(1), 5–11. DOI: https://doi.org/10.9744/nirmana.13.1.5-11
Russell, J. C. (2019). Island Biodiversity in the Anthropocene. Annual Review of Environment and Resources, 44, 31–60. https://doi.org/10.1146/annurev-environ-101718-033245 DOI: https://doi.org/10.1146/annurev-environ-101718-033245
Saha, A. (2021). Modelling multi-hazard threats to cultural heritage sites and environmental sustainability: The present and future scenarios. Journal of Cleaner Production, 320. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2021.128713 DOI: https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2021.128713
Selmanović, E. (2020). Improving Accessibility to Intangible Cultural Heritage Preservation Using Virtual Reality. Journal on Computing and Cultural Heritage, 13(2). https://doi.org/10.1145/3377143 DOI: https://doi.org/10.1145/3377143
Sesana, E. (2019). Mitigating climate change in the cultural built heritage sector. Climate, 7(7). https://doi.org/10.3390/cli7070090 DOI: https://doi.org/10.3390/cli7070090
Seyedashrafi, B. (2021). Heritage Impact Assessment, beyond an Assessment Tool: A comparative analysis of urban development impact on visual integrity in four UNESCO World Heritage Properties. Journal of Cultural Heritage, 47, 199–207. https://doi.org/10.1016/j.culher.2020.08.002 DOI: https://doi.org/10.1016/j.culher.2020.08.002
Siswantoro. (2014). Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Pustaka Pelajar.
Sjuchro, D. (2019). Saung Angklung Udjo: Wisata dan pelestarian budaya. Jurnal Seni Dan Budaya, 10(2), 100–112.
Tan, S. K. (2020). A Cultural Creativity Framework for the Sustainability of Intangible Cultural Heritage. Journal of Hospitality and Tourism Research, 44(3), 439–471. https://doi.org/10.1177/1096348019886929 DOI: https://doi.org/10.1177/1096348019886929
Vanclay, F. (2020). Reflections on Social Impact Assessment in the 21st century. Impact Assessment and Project Appraisal, 38(2), 126–131. https://doi.org/10.1080/14615517.2019.1685807 DOI: https://doi.org/10.1080/14615517.2019.1685807
Widiastuti, A. (2015). Tantangan pelestarian warisan budaya di Kota Tua Jakarta. Jurnal Konservasi, 3(2), 70–85.
Widjaja, A. W. (1986). Individu, Keluarga Dan Masyarakat. Akademika Persindo.
Winaya, A. (2015). Peran Museum Majapahit sebagai Mediator Pelestarian Warisan Budaya dan Industri Pembuatan Bata. Amerta, 33(2), 97–110. DOI: https://doi.org/10.24832/amt.v33i2.218
Wondirad, A. (2021). Culinary tourism as a driver of regional economic development and socio-cultural revitalization: Evidence from Amhara National Regional State, Ethiopia. Journal of Destination Marketing and Management, 19. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2020.100482 DOI: https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2020.100482
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Aldizar Fikri Ardiansyah, Aria Saputra, Chatrine Chatrine, Darari Rifqi Avesina, Desy Natalia, Devan Fakhriy Primandana, Febrina Dwi Pramesti, Levi Christopher Ilyas, Mohamad Rifqi Rizqathallah, Rasya Arafah, Satino Satino
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.