Kajian Multitemporal Tingkat Keparahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Muaro Jambi Menggunakan Penginderaan Jauh

Authors

  • Muhammad Arrafi Magister Penginderaan Jauh, Universitas Gadjah Mada
  • Prima Widayani Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Sanjiwana Arjasakusuma Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.47134/aero.v1i3.2498

Keywords:

Citra Landsat 8, Kebakaran Hutan dan Lahan, Normalized Burn Ratio, Differenced Normalized Burn Ratio, Penginderaan Jauh

Abstract

Kabupaten Muaro Jambi merupakan kabupaten dengan intensitas kebakaran hutan dan lahan tertinggi di Provinsi Jambi. Pada tahun 2019 terjadi kebakaran hutan dan lahan terbesar di Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Muaro Jambi yang mengakibatkan fenomena langit memerah akibat tebalnya kabut asap kebakaran. Pemetaan keparahan kebakaran hutan dapat dilakukan secara efisien memanfaatkan teknologi penginderaan jauh karena mampu menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Citra Landsat 8 digunakan pada penelitian ini sebagai input untuk melakukan transformasi indeks Normalized Burn Ratio (NBR). Indeks NBR memanfaatkan saluran NIR dan SWIR yang mampu membedakan area terbakar dengan baik. Selisih antara nilai NBR sebelum dan NBR sesudah kebakaran akan menghasilkan informasi berupa tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan kebakaran pada tahun 2019 – 2020 didominasi oleh kelas keparahan rendah namun terjadi masif. Selanjutnya pada periode tahun 2019 – 2021 area-area yang terbakar sudah mengalami proses pertumbuhan vegetasi yang tinggi.

References

Adinugroho, W. C., Suryadiputra, I. N. N., & Saharjo, B. H. (2005). Panduan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut (Nomor January 2005). Wetlands International – Indonesia Programme.

Dewi, R. (2017). Estimasi Tingkat Keparahan Kebakaran Hutan Dan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Institut Pertanian Bogor.

Escuin, S., Navarro, R., & Fernández, P. (2008). Fire severity assessment by using NBR (Normalized Burn Ratio) and NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) derived from LANDSAT TM/ETM images. International Journal of Remote Sensing, 29(4), 1053–1073. https://doi.org/10.1080/01431160701281072 DOI: https://doi.org/10.1080/01431160701281072

Fibyana, V. (2020). Pemetaan Area Terbakar Dengan Metode Normalized Burn Ratio (NBR) Menggunakan Data Landsat 8 OLI/TIRS Di Kota Palangkaraya. Universitas Jember.

Hafni, D. A. F. (2017). Estimasi Luas Kebakaran dan Emisi Karbon Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. 82.

Hatta, M. (2008). Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sifat-sifat Tanah di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

Indradjad, A., Purwanto, J., & Sunarmodo, W. (2019). Analisis Tingkat Akurasi Titik Hotspot Dari S-Npp Viirs Dan Terra / Aqua Modis Terhadap Kejadian Kebakaran. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 16(1), 53–60.

Keeley, J. E. (2009). Fire intensity, fire severity and burn severity: A brief review and suggested usage. International Journal of Wildland Fire, 18(1), 116–126. https://doi.org/10.1071/WF07049 DOI: https://doi.org/10.1071/WF07049

Kehutanan, K. L. H. dan. (2020). Status Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2020. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 14–50.

Kelana, R. I., Rahmanelli, & Syahar, F. (2018). Analisis Deforestrasi Hutan Lindung Kota Padang Tahun2007 - 2016 dan Dampaknya Terhadap emisi Karbon Hutan. Buana, 3(3), 451–465. DOI: https://doi.org/10.24036/student.v3i3.446

Kementerian LHK. (2020). Status Hutan & Kehutanan Indonesia. https://www.menlhk.go.id/site/single_post/4695/status-hutan-dan-kehutanan-indonesia-2020

Muhlis, Fatmawati, Iradhatullah, R., & Syamsia. (2020). Aplikasi Data Penginderaan Jauh Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan. CV. Penerbit Qiara Media.

Pellegrini, A. F. A., Ahlström, A., Hobbie, S. E., Reich, P. B., Nieradzik, L. P., Staver, A. C., Scharenbroch, B. C., Jumpponen, A., Anderegg, W. R. L., Randerson, J. T., & Jackson, R. B. (2018). Fire frequency drives decadal changes in soil carbon and nitrogen and ecosystem productivity. Nature, 553(7687), 194–198. https://doi.org/10.1038/nature24668 DOI: https://doi.org/10.1038/nature24668

Putra, A. H., Oktari, F., & Putriana, A. M. (2019). Deforestasi dan pengaruhnya terhadap tingkat bahaya kebakaran hutan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 10(2), 191–200.

Putra, A., Ratnaningsih, A. T., & Ikhwan, M. (2018). Pemetaan Daerah Rawan Kebakaran Hutan Dan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kecamatan Bukit Batu, Kab. Bengkalis). Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan, 13(1), 55–63. https://doi.org/10.31849/forestra.v13i1.1555 DOI: https://doi.org/10.31849/forestra.v13i1.1555

Que, V. K. S., Prasetyo, S. Y. J., & Fibriani, C. (2019). Analisis Perbedaan Indeks Vegetasi Normalized Difference Vegtation Index (NDVI) dan Normalized Burn Ratio (NBR) Kabupaten Pelalawan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8. Indonesian Journal OF Computing AND Modeling, 1, 1–7.

Rachmawati, R. (2015). Perbandingan Model Identifikasi Daerah Bekas Kebakaran Hutan Dan Lahan di Kalimantan Barat. Institut Pertanian Bogor.

Rasyid, F. (2014). Permasalahan dan dampak kebakaran hutan. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 4, 47–59. http://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_47-59.pdf

Roy, M., David, N. K., Danao, J. V., Baribault, H., Tian, H., & Giorgetti, M. (2006). Genetic inactivation of melanin-concentrating hormone receptor subtype I (MCHRI) in mice exerts anxiolytic-like behavioral effects. Neuropsychopharmacology, 31(1), 112–120. https://doi.org/10.1109/LGRS.2005.858485 DOI: https://doi.org/10.1038/sj.npp.1300805

Saharjo, B. H., & Nasution, M. R. A. (2021). Pola Sebaran Titik Panas (Hotspot) Sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan Di Kabupaten Aceh Barat. Journal of Tropical Silviculture, 12(2), 60–66. https://doi.org/10.29244/j-siltrop.12.2.60-66 DOI: https://doi.org/10.29244/j-siltrop.12.2.60-66

Saputra, A. D., Setiabudidaya, D., Setyawan, D., & Iskandar, I. (2019). Validasi Areal Terbakar dengan Metode Normalized Burning Ratio Menggunkan UAV (Unmanned Aerial Vehicle): Studi Kasus. Jurnal Penelitian Sains, 19(2), 66–72. http://ejurnal.mipa.unsri.ac.id/index.php/jps/article/view/476

Sari, P. C., Subiyanto, S., & Awaluddin, M. (2014). Analisis Deforestasi Hutan Di Provinsi Jambi Menggunakan Metode Penginderaan Jauh (Studi Kasus Kabupaten Muaro Jambi). Jurnal Geodesi Undip Jurnal Geodesi Undip, 3(April), 28–43.

Susanto, R. H. (2003). Masalah Kebakaran dan Solusi Berkaitan dengan Pengembangan Pertanian di areal Rawa / Gambut. Masalah Kebakaran Lahan Gambut dan Solusinya, 15, 147–176.

Suwarsono, Rokhmatuloh, & Waryono, T. (2013). Pengembangan Model Identifikasi Daerah Bekas Kebakaran Hutan Dan Lahan ( Burned Area ) Menggunakan Citra Modis Di Kalimantan ( Model Development of Burned Area Identification Using Modis Imagery in Kalimantan ). Jurnal Penginderaan Jauh, 10(2), 93–112.

Wulder, M. E., & Franklin, S. E. (2006). Book Review Understanding Forest Disturbance and Spatial Pattern : Remote Sensing and GIS Approaches. January 2007, 2007–2008. DOI: https://doi.org/10.1201/9781420005189

Downloads

Published

2024-05-19

How to Cite

Arrafi, M., Widayani, P., & Arjasakusuma, S. (2024). Kajian Multitemporal Tingkat Keparahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Muaro Jambi Menggunakan Penginderaan Jauh. Aerospace Engineering, 1(3), 14. https://doi.org/10.47134/aero.v1i3.2498

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.