Pemodelan Spasial Genangan Banjir Akibat Kenaikan Genangan Air Laut (Rob) di Kota Padang

Authors

  • Arjun Suanda Teknik Geodesi, Institut Teknologi Padang
  • Dwi Marsiska Driptufany Teknik Geodesi, Institut Teknologi Padang
  • Defwaldi Defwaldi Teknik Geodesi, Institut Teknologi Padang
  • Fajrin Fajrin Teknik Geodesi, Institut Teknologi Padang
  • Ilham Armi Teknik Geodesi, Institut Teknologi Padang

DOI:

https://doi.org/10.47134/aero.v1i2.2356

Keywords:

SIG, MIKE21, Delft3D, Pasang Surut, Banjir Rob

Abstract

Beberapa daerah di Indonesia saat sekarang ini banyak yang berpotensi mengalami genangan akibat kenaikan muka air laut, salah satunya adalah Kota Padang. Kota Padang merupakan pusat administrasi dan kawasan utama penggerak ekonomi di Sumatera Barat. Secara topografi Kota Padang terdiri atas daerah pantai dan dataran rendah, sehingga naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan sebagian daerah di pesisir Kota Padang yang tingginya hampir sama dengan permukaan laut diprediksikan akan tergenang. Untuk mengetahui serta melihat dampak kenaikan muka laut yang akan terjadi dilakukan dengan menggunakan pendekatan secara spasial. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial melalui pengolahan titik tinggi di lokasi pengamatan dan pengolahan data kedalaman laut untuk mendapatkan nilai harmonik pasang surut dari tahun 2021 sampai 2023, yang diolah menggunakan aplikasi MIKE21. Kemudian diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata MSL (Mean Sea Level) serta nilai maksimum bulanan dan tahunan. Dalam pembuatan model genangan dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan WD = Con (Con ("DEM" <= “tinggi genangan”1, 0). Hasil yang didapat pada penelitian ini luas genangan eksisting akibat dari air pasang Kecamatan padang Barat sebesar 12,229 hektar dengan tinggi genangan 0,749 meter, Kecamatan Padang Utara 831,1893 hektar dengan tinggi genangan 0,675 meter, dan Padang Selatan 831,1893 hektar dengan tinggi genangan 0,654 meter. Luas prediksi genangan pada tahun 2030 di Kecamatan Padang Barat mencapai 17,812 Ha, Kecamatan Padang Selatan 0,744 Ha, Padang Utara 18,877 Ha dan mengalami peningkatan pada tahun 2070 untuk kecamatan Padang Barat 27,515 Ha, Padang Selatan 1,368 Ha, dan Padang Utara 26,650 Ha.

References

Abedi, R. (2022). Flash-flood susceptibility mapping based on XGBoost, random forest and boosted regression trees. Geocarto International, 37(19), 5479–5496. https://doi.org/10.1080/10106049.2021.1920636

Arikunto, S. (2017). Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian Program. Pustaka Pelajar.

Bates, P. D. (2021). Combined Modeling of US Fluvial, Pluvial, and Coastal Flood Hazard Under Current and Future Climates. Water Resources Research, 57(2). https://doi.org/10.1029/2020WR028673

Imam, M. U. H. N. U. R., & others. (2022). Arahan mitigasi bencana banjir rob di kawasan pesisir kecamatan balusu kabupaten barru.

Islam, A. R. M. T. (2021). Flood susceptibility modelling using advanced ensemble machine learning models. Geoscience Frontiers, 12(3). https://doi.org/10.1016/j.gsf.2020.09.006

Kalyanapu, A. J., Burian, S. J., & McPherson, T. N. (2009). Effect of land use-based surface roughness on hydrologic model output. Journal of Spatial Hydrology, 9(2), 51–71.

Kreibich, H. (2022). The challenge of unprecedented floods and droughts in risk management. Nature, 608(7921), 80–86. https://doi.org/10.1038/s41586-022-04917-5

Merz, B. (2021). Causes, impacts and patterns of disastrous river floods. Nature Reviews Earth and Environment, 2(9), 592–609. https://doi.org/10.1038/s43017-021-00195-3

Mike, P., Kejadian, D., & Rob, B. (2018). Pemodelan mike21 dalam kejadian banjir rob menjelang gerhana bulan di pesisir semarang. 5(3), 1–8.

Nicholls, R. J. (2021). A global analysis of subsidence, relative sea-level change and coastal flood exposure. Nature Climate Change, 11(4), 338–342. https://doi.org/10.1038/s41558-021-00993-z

Pahleviannur, M. R. (2024). Book Review: Indigenous knowledge and disaster risk reduction: Insight toward perception, response, adaptation and sustainability by Gopal Krishna Panda, Uday Chatterjee and Snigdharani Panda. Journal of Planning Literature, 08854122241231713. https://doi.org/10.1177/08854122241231713

Pahleviannur, M. R. (2024). Book review: The Urban Rehabilitation of Post-Disaster Scapes. Urban Studies.

Pahleviannur, M. R., Ayuni, I. K., Widiastuti, A. S., Umaroh, R., Aisyah, H. R., Afiyah, Z., Azzahra, I., Chairani, M. S., Dhafita, N. A., & Rohmah, N. L. (2023). Kerentanan Sosial Ekonomi terhadap Bencana Banjir di Hilir DAS Citanduy Bagian Barat Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Media Komunikasi Geografi, 24(2), 189–205.

Pahleviannur, M. R., Hizbaron, D. R., & Muta’ali, L. (2023). Spatial Distribution Analysis of Disaster-Vulnerable Groups in Bantul Regency, Yogyakarta. Tunas Geografi, 12(2).

Rahmanto, M. R., Susetyo, C., & others. (2018). Pemodelan Spasial Genangan Banjir Akibat Gelombang Pasang di Wilayah Pesisir Kota. 7(1), 3–7.

Rasyda, M. H., Widada, S., & Rochaddi, B. (2015). Analisa Spasial Daerah Banjir Genangan (Rob) Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Kota Padang. Jurnal Oseanografi, 4(2001), 379–385.

Rentschler, J. (2022). Flood exposure and poverty in 188 countries. Nature Communications, 13(1). https://doi.org/10.1038/s41467-022-30727-4

Sagala, H. A., Pasaribu, R. P., & Ulya, F. K. (2021). Pemodelan Pasang Surut dengan Menggunakan Metode Flexible Mesh untuk Mengetahui Genangan Rob di Pesisir Karawang. Pelagicus, 2(3), 141. https://doi.org/10.15578/plgc.v2i3.10341

Sanjaka, P. A., Widada, S., Prasetyawan, I. B., & others. (2013). Pemodelan Inundasi (Banjir Rob) di Pesisir Kota Semarang Dengan Menggunakan Model Hidrodinamika. 2, 353–360.

Shrestha, A., Bhattacharjee, L., Baral, S., & Thakur, B. (2020). Understanding Suitability of MIKE 21 and HEC-RAS for 2D Floodplain Modeling. May. https://doi.org/10.1061/9780784482971.024

Sri Suharyo, O., & Adrianto, D. (2018). Studi Hasil Running Model Arus Permukaan Dengan Software Numerik Mike 21/3 (Guna Penentuan Lokasi Penempatan Stasiun Energi Arus Selat Lombok-Nusapenida). Applied Technology and Computing Science Journal, 1(1), 30–38. https://doi.org/10.33086/atcsj.v1i1.8

Syafitri, A. W., & Rochani, A. (2021). Analisis Penyebab Banjir Rob di Kawasan Pesisir Studi Kasus : Jakarta Utara, Semarang Timur, Kabupaten Brebes, Pekalongan. 1(1), 16–28.

Syahputra, R. F. (2016). Kajian Kerentanan Wilayah Pesisir terhadap Kenaikan Muka Air Laut untuk Menentukan Upaya Adaptasi dan Mitigasi di Kabupaten Sidoarjo (pp. 1–166).

Tanjung, A. (2016). Pola Arus Pasang Surut dan Gelombang di Perairan Teluk Bayur Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Oleh Sastrawan Barus 1), Afrizal Tanjung 2) Dan Musrifin Ghalib 2).

Tellman, B. (2021). Satellite imaging reveals increased proportion of population exposed to floods. Nature, 596(7870), 80–86. https://doi.org/10.1038/s41586-021-03695-w

Wing, O. E. J. (2022). Inequitable patterns of US flood risk in the Anthropocene. Nature Climate Change, 12(2), 156–162. https://doi.org/10.1038/s41558-021-01265-6

Zheng, G. (2021). Increasing risk of glacial lake outburst floods from future Third Pole deglaciation. Nature Climate Change, 11(5), 411–417. https://doi.org/10.1038/s41558-021-01028-3

Downloads

Published

2024-04-03

How to Cite

Suanda, A. ., Driptufany, D. M., Defwaldi, D., Fajrin, F., & Armi, I. (2024). Pemodelan Spasial Genangan Banjir Akibat Kenaikan Genangan Air Laut (Rob) di Kota Padang . Aerospace Engineering, 1(2), 19. https://doi.org/10.47134/aero.v1i2.2356

Issue

Section

Articles