Efektivitas Sanksi Adat Sebagai Alternatif Hukum Bagi Pelaku Perzinaan Menurut Hukum Islam

Nova Trisna Dwi Syafitri; Vira Nur  Lestari; Rindiyani Rindiyani; Fiqri Fitrah Banu Irfansyah

doi:10.47134/jcl.v1i2.2360

Authors

Nova Trisna Dwi Syafitri Universitas Tidar Magelang
Vira Nur Lestari Universitas Tidar Magelang
Rindiyani Rindiyani Universitas Tidar Magelang
Fiqri Fitrah Banu Irfansyah Universitas Tidar Magelang

DOI:

https://doi.org/10.47134/jcl.v1i2.2360

Keywords:

Sanksi Hukum Adat, Hukum Islam, Perzinaan

Abstract

Sanksi hukum adat dan hukum Islam memainkan peran penting dalam menegakkan norma-norma sosial terkait perzinaan di masyarakat. Penelitian ini menjelaskan terkait mengeksplorasi perbedaan pendekatan dan prosedur antara sanksi adat dan hukum Islam dalam menangani pelaku perzinaan. Sanksi adat sebagai bagian dari warisan tradisional didasarkan pada norma-norma turun-temurun dan dijalankan oleh lembaga adat atau tokoh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sanksi hukum adat dan hukum islam serta mengetahui efektivitas penerapan sanksi adat dijadikan alternatif penegakan hukum bagi pelaku perzinaan menurut hukum Islam. Metode penelitian dalam artikel ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif dengan mengumpulkan beberapa data yang bersumber dari jurnal, website serta artikel ilmiah. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama dalam menegakkan aturan agama terkait perzinaan, perbedaan dalam proses pembuktian dan penegakan hukum dapat memengaruhi efektivitas dan keadilan karena ada beberapa sanksi hukum adat yang dinilai kurang efektif dalam penerapannya menurut hukum islam dan perlu dilakukan pengkajian ulang.

References

Afrilia, V. (2022). Sanksi Zina dalam Perkawinan Masyarakat Suku Pekal Desa Napal Putih Bengkulu. Jurnal Yuridis, 9(2), 131–146.

Al-Munajib, M. (2022). Pelaksanaan Sanksi Adat Bagi Pelaku Zina di Wilayah Adat Kalotok dalam Perspektif Hukum Islam.

Apriyani, R. (2021). Sistem Sanksi Dalam Hukum Islam. Journal of Islamic Law Studies, 2(2), 2.

Asmah. (2023). The Impact of Lammu Bai Customary Sanctions on the Sa’dodoran Offense of the Tuo Mamasa Tribe, West Sulawesi, Indonesia. ISVS E-Journal, 10(6), 164–190.

Aziz, E. (2020). The acculturation of islam and customary law: An experience of Minangkabau, Indonesia. Qudus International Journal of Islamic Studies, 8(1), 131–160. https://doi.org/10.21043/QIJIS.V8I1.7197 DOI: https://doi.org/10.21043/qijis.v8i1.7197

Budiman, I. (2020). Another Law in Indonesia: Customary Land Tenure System Coexisting with State Order in Mutis Forest. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 26(3), 244–253. https://doi.org/10.7226/JTFM.26.3.244 DOI: https://doi.org/10.7226/jtfm.26.3.244

Cole, J. (2022). Late Roman Law and the Quranic Punishments for Adultery. Muslim World, 112(2), 207–224. https://doi.org/10.1111/muwo.12436 DOI: https://doi.org/10.1111/muwo.12436

Craik, N. (2019). The duty to cooperate in the customary law of environmental impact assessment. International and Comparative Law Quarterly, 102, 239–259. https://doi.org/10.1017/S0020589319000459 DOI: https://doi.org/10.1017/S0020589319000459

Darma, I. M. W. (2021). New Paradigm of Indonesian Criminal Law Policy to Formulate Sanctions for Cases of Customary Crimes. Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum, 8(2), 275–291. https://doi.org/10.22304/pjih.v8n2.a6 DOI: https://doi.org/10.22304/pjih.v8n2.a6

Daud, M. K. (2020). Hareuta peunulang: Protection of women in aceh according to customary and Islamic law. Samarah, 4(1), 259–281. https://doi.org/10.22373/sjhk.v4i1.5921 DOI: https://doi.org/10.22373/sjhk.v4i1.5921

Dewi, S. C. (2021). Efektivitas Sanksi Adat Bagi Pelaku Khalwat Ditinjau Dari Perspektif Hukum Pidana Islam (Studi Kasus di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah). DOI: https://doi.org/10.22373/legitimasi.v10i2.11341

Francesca, E. (2022). Flogging, Banning, Lapidation: What Was the Punishment For Fornication And Adultery In Early Islam? Jerusalem Studies in Arabic and Islam, 2022(52), 165–210.

Hakimi, M. (2020). Making sense of customary international law. Michigan Law Review, 118(8), 1487–1538. https://doi.org/10.36644/mlr.118.8.making DOI: https://doi.org/10.36644/mlr.118.8.making

Holzinger, K. (2019). The Constitutionalization of Indigenous Group Rights, Traditional Political Institutions, and Customary Law. Comparative Political Studies, 52(12), 1775–1809. https://doi.org/10.1177/0010414018774347 DOI: https://doi.org/10.1177/0010414018774347

Ifrani. (2019). Forest management based on local culture of dayak kotabaru in the perspective of customary law for a sustainable future and prosperity of the local community. Resources, 8(2). https://doi.org/10.3390/resources8020078 DOI: https://doi.org/10.3390/resources8020078

Insani, N. (2023). Penyelesaian Kasus Zina Adat (Studi Kasus di Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara).

Kurnia, T. D., & Syahrudin, E. (2022). Konsep Tindak Pidana Zina Menurut Hukum Pidana Adat dan KUHP dalam Hukum Positif di Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(5), 109–119.

Mulya Sanah Pembimbing, R., Jayakusuma, Z., Pembimbing, M., Hasanah, U., Alamat, Mk., & Cipta Karya Perumahan Cipta Lestari, J. (2022). Penerapan Sanksi Adat Bagi Orang Yang Berzina Menurut Hukum Adat Pada Masyarakat Tanah Bekali Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi. JOM Fakultas Hukum Universitas Riau, IX (2).

Plotskaya, O. A. (2021). Regulatory potential of the positive and customary law of the zyryans and samoyeds in the field of environmental management in the xvii - Xviii centuries. Bylye Gody, 16(4), 1594–1601. https://doi.org/10.13187/bg.2021.4.1594 DOI: https://doi.org/10.13187/bg.2021.4.1594

Robinson, D. F. (2020). Recognising Indigenous customary law of totemic plant species: Challenges and pathways. Geographical Journal, 186(1), 31–44. https://doi.org/10.1111/geoj.12320 DOI: https://doi.org/10.1111/geoj.12320

Safinatunnajah, S. (2023). Efektifitas Penetapan Sanksi Adat Terhadap Tindak Pidana Zina Dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Kajian Islam Komprehensif, 2(1), 33–48. DOI: https://doi.org/10.56436/jocis.v2i1.172

Salmiati, 160305103. (2021). Peranan Adat dalam Penerapan Syariat Islam (Studi Kasus Di Kecamatan Darul Hikmah Kabupaten Aceh Jaya).

Saragih, S. U. H. (2015). Sanksi Perzinaan Di Masyarakat Adat Batak Toba Dalam Persepektif Hukum Islam.

Sender, O. (2021). Between “Time immemorial” and “Instant custom”: The time element in customary international law. Grotiana, 42(2), 229–251. https://doi.org/10.1163/18760759-42020007 DOI: https://doi.org/10.1163/18760759-42020007

Shemesh, A. O. (2019). In the Kuna and in the Synagogue: Punishments for Adultery and Homosexuality in the Nineteenth-Century Ashkenazi Community of Jerusalem. Modern Judaism, 39(3), 271–295. https://doi.org/10.1093/mj/kjz015 DOI: https://doi.org/10.1093/mj/kjz015

Suartha, I. D. M. (2020). Innovation in resolving customary sanctions in criminal cases in Bali. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 12(3), 16–33.

Syarifuddin, L. (2019). Sistem Hukum Adat Terhadap Upaya Penyelesaian Perkara Pidana. Risalah Hukum, 1–10.

Tan, Y. (2020). The identification of customary rules in international criminal law. Utrecht Journal of International and European Law, 34(2), 92–110. https://doi.org/10.5334/UJIEL.434 DOI: https://doi.org/10.5334/ujiel.434

Tassinis, O. C. (2020). Customary international law: Interpretation from beginning to end. European Journal of International Law, 31(1), 235–267. https://doi.org/10.1093/ejil/chaa026 DOI: https://doi.org/10.1093/ejil/chaa026

Ulfiyati, N. S., & Muniri, A. S. (2022). Perbedaan Sanksi Bagi Pelaku Zina Dalam Hukum Pidana Islam Dan Hukum Pidana Positif. USRAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(2), 80–94. DOI: https://doi.org/10.46773/usrah.v3i1.482