Grand Design Badan Peradilan Khusus Pemilukada dalam Menjawab Kepastian Hukum Sesuai dengan Amanat Undang-Undang No. 10 Tahun 2016
DOI:
https://doi.org/10.47134/jcl.v1i1.2288Keywords:
Sengketa Pemilukada, Mahkamah Konstitusi, Badan peradilan khusus, Lembaga Negara.Abstract
Sengekta pemilukada banyak sekali mengalami perubahan dalam poses penyelesaiannya, dimulai dari Mahkamah Agung hingga Mahkamah Konstitusi. Saat ini secara implementatif Mahkamah Konstistusi memiliki kewenangan terhadap penyelesaian sengketa pilkada berdasarkan kewenangan tambahannnya, padahal penyelesaian sengketa pilkda seharusnya diselesaikan oleh badan peradilan khusus. Hingga saat ini tanda-tanda terbentuknya badan peradilan khusus belum muncul sehingga penelitian ini mencoba memem-bantu menyumbangkan ide terkait dengan bentuk badan peradilan khsuus yang cocok dan nantinya dapat diterapkan di Indonesia. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis desain badan peradilan khusus pemilukada di Indonesia, mengevaluasi wewenang Mahkamah Konstitusi (MK) dalam penyelesaian sengketa pemilukada, dan mencari solusi terhadap tantangan konstitusionalitas pemilukada serentak tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang, konsep, perbandingan dan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian adalah Undang-Undang No. 10 Tahun 2016 menetapkan penyelesaian sengketa hasil suara pemilukada oleh badan peradilan khusus, saat ini penyelesaian tetap berada di MK karena tambahan kewenangan yang diberikan oleh UU No. 49 Tahun 2009. Namun, untuk mencapai kepastian hukum, perlu segera membentuk badan peradilan khusus dengan desain yang sesuai dengan konteks Indonesia, dengan referensi dari negara-negara seperti Thailand dan Meksiko.
References
Affan, I. (2018). Menanti Kehadiran Pengadilan Khusus Pilkada. Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi Dan Informasi Hukum Dan Masyarakat, 17(3).
Assegaf, R. S. (2019). The supreme court: Reformasi, independence and the failure to ensure legal certainty. The Politics of Court Reform: Judicial Change and Legal Culture in Indonesia, 31–58. https://doi.org/10.1017/9781108636131.002 DOI: https://doi.org/10.1017/9781108636131.002
Darmadi, N. S. (2012). Kedudukan dan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Unissula, XXXVIII(2).
Effendi, S. (2011). Konstitusionalisme dan Konstitusi Ditinjau dari Perspektif Sejarah. Humanus, 10(1). DOI: https://doi.org/10.24036/jh.v10i1.488
Indra, M. (2023). Pseudo-judicial Review for the Dispute over the Result of the Regional Head Election in Indonesia. Lentera Hukum, 10(1), 111–134. https://doi.org/10.19184/ejlh.v10i1.36685 DOI: https://doi.org/10.19184/ejlh.v10i1.36685
Kakai, G. W. (2020). The role of continental and regional courts in peace-building through the judicial resolution of election-related disputes. African Human Rights Yearbook, 4, 343–371. https://doi.org/10.29053/2523-1367/2020/v4a17 DOI: https://doi.org/10.29053/2523-1367/2020/v4a17
Kansil. (1982). Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Balai Pustaka.
Karyotakis, M. A. (2023). The use of the Macedonian name dispute on the candidates’ websites in Northern Greece’s regional and municipal elections of 2019. Mediterranean Politics. https://doi.org/10.1080/13629395.2023.2240122 DOI: https://doi.org/10.1080/13629395.2023.2240122
Khalid, A. (2014). Penafsiran hukum oleh hakim dalam sistem peradilan di Indonesia. Al-Adl: Jurnal Hukum, 6(11). DOI: https://doi.org/10.31602/al-adl.v6i11.196
Kim, J. (2021). Some Reflections on Constitutional Amendment Movement in the First Half of Moon Jae-In Government: With Special Reference to the Role of the Judicial Bodies. Korea Observer, 52(4), 575–601. https://doi.org/10.29152/KOIKS.2021.52.4.575 DOI: https://doi.org/10.29152/KOIKS.2021.52.4.575
Kurnia, T. S. (2022). Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Sang Penjaga HAM. P.T. Alumni.
Manulang, E. F. M. (2016). Legisme, Legalitas dan Kepastian Hukum. Prenandamedia Group.
Manurung, S. P. (2019). Inconsistent Constitutional Court Decisions Resulting in Uncertainty in Legal Dispute Regarding Regional Head Election Results. Lentera Hukum, 6(2), 321–336. https://doi.org/10.19184/ejlh.v6.i2.11131 DOI: https://doi.org/10.19184/ejlh.v6i2.11131
Marzuki, P. M. (2022). Penelitian Hukum. Kencana.
Moho, H. (2019). Penegakan Hukum di Indonesia Menurut Aspek Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan. Warta Dharmawangsa, 13(1).
Moroni, S. (2020). Simple Planning Rules for Complex Urban Problems: Toward Legal Certainty for Spatial Flexibility. Journal of Planning Education and Research, 40(3), 320–331. https://doi.org/10.1177/0739456X18774122 DOI: https://doi.org/10.1177/0739456X18774122
Muhtaj, M. El. (2017). Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia. Kencana.
Nasrullah, & Tantolailam. (2019). Politik Hukum Pemilukada & Desain Badan Peradilan Khusus. Pustaka Belajar.
Nurhalimah, S. (2017). Pembentukan Badan Peradilan Khusus Pemilukada. adalah (Buletin Hukum & Keadilan, 1(5). DOI: https://doi.org/10.15408/adalah.v1i1.8200
Remaja, N. G. (2014). Makna hukum dan kepastian hukum. Kertha Widya, 2(1).
Rumesten, I. (2014). Dilema dan Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Mengenai Kewenangan Memutus Sengketa Pemilukada. Jurnal Konstitusi, 11(4). DOI: https://doi.org/10.31078/jk1145
Saputra, R. (2021). Reform Regulation of Novum In Criminal Judges in An Effort To Provide Legal Certainty. Journal of Indonesian Legal Studies, 6(2), 437–482. https://doi.org/10.15294/jils.v6i2.51371 DOI: https://doi.org/10.15294/jils.v6i2.51371
Sari, E. (2022). Land Procurement for Public Interest Against Destroyed Land: Natural Events and Legal Certainty. Civil Engineering Journal (Iran), 8(6), 1167–1177. https://doi.org/10.28991/CEJ-2022-08-06-06 DOI: https://doi.org/10.28991/CEJ-2022-08-06-06
Shchankina, L. N. (2020). The special court of the governing senate as the Russian empire highest judicial body for the political cases. Bylye Gody, 58(4), 2688–2697. https://doi.org/10.13187/BG.2020.4.2688 DOI: https://doi.org/10.13187/bg.2020.4.2688
Simamora, J. (2011). Eksistensi pemilukada dalam rangka mewujudkan pemerintahan daerah yang demokratis. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 23(1). DOI: https://doi.org/10.22146/jmh.16200
Soeroso, F. L. (2013). “Pembangkangan” Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Yudisial, 6(3).
Susanti, D. I. (2019). Penafsiran Hukum Teori & Metode. Sinar Grafika.
Sutiyoso, B. (2010). Pembentukan Mahkamah Konstitusi Sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman di Indonesia. Jurnal Konstitusi, 7(6). DOI: https://doi.org/10.31078/jk762
van der Linden, T. (2023). Markets in crypto-assets regulation: Does it provide legal certainty and increase adoption of crypto-assets? Financial Innovation, 9(1). https://doi.org/10.1186/s40854-022-00432-8 DOI: https://doi.org/10.1186/s40854-022-00432-8
Verburg, C. (2019). Modernising the Energy Charter Treaty: An Opportunity to Enhance Legal Certainty in Investor-State Dispute Settlement. Journal of World Investment and Trade, 20(2), 425–454. https://doi.org/10.1163/22119000-12340144 DOI: https://doi.org/10.1163/22119000-12340144
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Adam Bintang Danesa Wijaya, Icha Cahyaning Fitri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.