Pesan Moral Dalam Film “Dua Hati Biru” (Analisis Semiotika Roland Barthes)

Authors

  • Haryanti Puji Hastuti Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Kusnadi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Sumaina Duku Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

DOI:

https://doi.org/10.47134/interaction.v1i4.3809

Keywords:

Pesan Moral, Film, Semiotika Roland Barthes

Abstract

Penelitian ini berjudul Pesan Moral Dalam Film “Dua Hati Biru” (Analisis Semiotika Roland Barthes). Penelitian ini dilatar belakangi dengan perkembangan media massa yang pesat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam membentuk nilai-nilai sosial dan moral. Film sebagai salah satu bentuk media komunikasi visual, memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan moral kepada penontonnya. Namun, seiring perkembangan zaman norma kesopanan dan nilai-nilai etika dalam masyarakat cenderung mengalami kemerosotan, yang sering disebut sebagai degradasi moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan moral yang terkandung dalam sebuah film dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan moral yang terkandung dalam film “Dua Hati Biru” dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1) Pesan moral kategori hubungan manusia dengan Tuhan mengajarkan pentingnya melaksanakan sholat, bersyukur, dan berdoa. 2) Pesan moral kategori hubungan manusia dengan diri sendiri menekankan berjuang dan pantang menyerah, keegoisan, dan kejujuran. 3) Pesan moral kategori hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial mengajarkan pentingnya tidak mencampuri urusan orang lain, peduli, bekerja sama, berbicara dengan sopan, kasih sayang, dan menjaga hubungan baik.

References

Abdullah, Azhari Akmal Tarigan, Sugeng Wanto, Fuji Rahmadi, Soiman, Rubino, Abdi Syahrial Harahap, dan Sakban Lubis. (2021). Peta Dakwah: Dinamika Dakwah dan Implikasinya Terhadap Keberagaman Masyarakat Muslim Sumatera Utara. Medan: Merdeka Kreasi.

Agani, Afinada Aulia, dan Triyono Lukmantoro. (2024). Marriage women select careers: Indonesian film reception analysis ‘Dua Hati Biru’. Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1).

Aminanto, Kif. (2022). Peran Media Massa. Jember: Jember Katamedia.

Apriani, Sinta, Choiriyah, dan Ahmad Harun Yahya. (2024). Analisis pesan moral dalam film ‘2037’. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Sosial Politik, 1(3), 294–310.

Barthes, Roland. (2017). Elemen-Elemen Semiologi. Translated by M. Ardiansyah. Yogyakarta: Basa Basi.

Caropeboka, Ratu Mutialela. (2017). Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi. Edited by Aditya Ari C. Yogyakarta: Andi.

Daramita, Margina. (2020). Film sebagai media dakwah: Studi pesan dakwah dalam film Dua Garis Biru. Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Demillah, Airani. (2019). Peran film animasi Nussa dan Rara dalam meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam pada pelajar SD. Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 106–115.

Dewi, Fitriana Utami. (2023). Public Speaking: Kunci Sukses Bicara di Depan Publik, Teori & Praktik. Cet-V. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Diwanda, Bella Adelina, dan Sri Budi Astuti. (2023). Pesan moral dalam film Menjelang Maghrib karya Helfi Kardit. Prosiding Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian.

Estiningtyas, Arista. (2024). Profil, biodata, dan Instagram (IG) pemain film Dua Hati Biru. sonora.id. Diakses pada 15 November 2024, https://www.sonora.id/read/424066475/profil-biodata-dan-instagram-ig-pemain-film-dua-hati-biru.

Falih Al Hafid, Ahmad, dan Arief Cahyo Utomo. (2023). Analisis pesan moral dan macam-macam karakter pada film 5 Elang karya Rudi Soedjarwo. LITERASI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, 13(2), 526–533.

Jannah, Nadya Khoirul. (2022). Representasi pesan moral remaja dalam film animasi Luca. Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jaya, Mode Laut Mertha. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Teori, Penerapan, dan Riset Nyata. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.

Kurniawansyah, Edy, dan Sumitro. (2020). Peran media massa dalam pengembangan budaya akademik mahasiswa Kabupaten Sumbawa. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 4(3), 254–262.

Kusnato, dan Hudi Yusuf. (2024). Pengaruh media massa terhadap persepsi dan tingkat kriminalitas: Analisis terhadap efek media dalam pembentukan opini publik. JICN: Jurnal Intelek dan Cendikiawan Nusantara, 1(2), 1047–1061.

Latif, Rusman. (2021). Jurnalistik Sinematografi. Jakarta: Kencana.

Nadhira, Nur Ainun, Haslinda, dan Syekh Adi Wijaya Latief. (2022). Representasi nilai moral pada film yang berjudul Bebas (Kajian Sosiologi Sastra). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2(2), 161–169.

Nafsika, Salsa Solli, dan Aldo Syahrul Huda. (2021). Estetika: Perspektif semiotika dan semantik pada film Salam dari Kepiting Selatan. Irama: Jurnal Seni Desain dan Pembelajarannya, 3(2).

Nurdin. (2021). Analisis semiotik Roland Barthes terhadap busana Rimpu wanita Bima. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(3), 699–707.

Nurgiyantoro, Burhan. (2024). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurjanah, Hana Cholifah, Widyastuti Purbani, dan Else Liliani. (2024). Pesan moral dalam film Love Is Not Enough: Analisis semiotika Roland Barthes. Jurnal Audiens, 5(3).

Nurvitasari, Tri, Hamidah, dan Muhammad Randicha Hamandia. (2024). Analisis pesan moral pada film Bayi Ajaib tahun 2023. Pubmedia Social Sciences and Humanities, 1(3).

Palogai, Ibnu Sina. (2021). Kolonialisme dan kekalahan dalam Perang Makassar sebagai mitos dalam kajian semiotika Roland Barthes. Journal of Educational and Language Research, 1(5), 459–466.

Pamungkas, Trinada, Silvania Mandaru, dan Juan Ardiles Nafie. (2023). Representasi pesan moral dalam film (Analisis semiotika Charles Sanders Pierce dalam film KKN Desa Penari). Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi, 3(2).

Prasetya, Arif Budi. (2019). Analisis Semiotika Film dan Komunikasi. Malang: Intrans Publishing.

Pratista, Himawan. (2024). Memahami Film: Pengantar Naratif. Yogyakarta: Montase Press.

R.N, KPAI. (2021). Data kasus perlindungan anak 2016–2020. kpai.go.id. Diakses pada 2 Oktober 2024, https://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/data-kasus-perlindungan-anak-2016-2020.

Riyanto, Slamet dan Winarti Setyorini. (2024). Metode Penelitian Kuantitatif dengan Pendekatan SMARTPLS 4.0. Yogyakarta: Deepublish Digital.

Salam, Abdul, Muliaty Amin, dan Kamaluddin Tajibu. (2020). Dakwah melalui Youtube (Analisis pesan dakwah Ustadz Hanan Attaki). Jurnal Washiyah, 1(3).

Sandi, Aji Kurnia. (2022). Pesan moral dalam film Ghibah (Pendekatan analisis semiotika Ferdinand De Sassure). Skripsi, Universitas Islam Riau.

Saputra, Muhammad Rangga. (2023). Analisis pesan moral pada sinetron Cinta Setelah Cinta. Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

Sobur, Alex. (2021). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sofyana, Nur Laylu, dan Budi Haryanto. (2023). Menyoal degradasi moral sebagai dampak dari era digital. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, 3(4).

Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharso, dan Ana Retnoningsih. (2022). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. 14th ed. Semarang: Widya Karya.

Sulistyo, Urip. (2019). Buku Ajar Metode Penelitian Kualitatif. Jambi: Salim Media Indonesia.

Vera, Nawiroh. (2022). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Wibawa, I Komang Wira Satria, I Putu Satria Bhaskara Deva, I Dewa Agung Bagus Kresna Dhana Amertha, Rifqi Nazih, dan Ni Kadek Sugiartini. (2023). Unsur pembentuk film pada animasi Doraemon. Jurnal Anima Rupa, 1(1).

Wibisono, Panji, dan Yunita Sari. (2021). Analisis semiotika Roland Barthes dalam film Bintang Ketjil karya Wim Umboh dan Misbach Yusa Bira. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 1(1), 30–43.

Widoyo, Agus Fatuh. (2021). Relevansi wayang kulit sebagai media dakwah di era modern: Studi tentang media dakwah. Jurnal Mamba’ul ’Ulum, 17(2).

Wijaya, Dian Eka. (2022). Analisis semiotika kecanduan merokok di film dokumenter Darurat! Sekolah Dikepung Iklan Rokok. Journal of Discourse and Media Research, 1(1), 13–27.

Yuda, Alfi. (2024). Hadis dan ayat Al-Qur’an tentang larangan mencampuri urusan orang lain. bola.com. Diakses pada 28 November 2024, https://www.bola.com/ragam/read/5690751/hadis-dan-ayat-al-quran-tentang-larangan-mencampuri-urusan-orang-lain?page=4.

Yuniarta, Lidya. (2024). Dua hari tayang, film Dua Hati Biru catat 130.004 penonton. kontan.co.id. Diakses pada 15 September 2024, https://amp.kontan.co.id/news/dua-hari-tayang-film-dua-hati-biru-catat-130004-penonton.

Zakariah, M. Askari, Vivi Afriani, dan KH. M. Zakariah. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Action Research, Research and Development (R n D). Kolaka: Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka.

Zhorif, Muhammad Firooz. (2024). Ego dan keterkaitannya terhadap Islam dan kesehatan. kumparan.com. Diakses pada 29 November 2024, https://kumparan.com/muhammad-firooz-zhorif/ego-dan-keterkaitannya-terhadap-islam-dan-kesehatan-23p58aFyTHO.

Downloads

Published

2025-02-25

How to Cite

Haryanti Puji Hastuti, Kusnadi, & Sumaina Duku. (2025). Pesan Moral Dalam Film “Dua Hati Biru” (Analisis Semiotika Roland Barthes). Interaction Communication Studies Journal, 1(4), 13. https://doi.org/10.47134/interaction.v1i4.3809

Issue

Section

Articles